Waspadai Risiko Kanker Ovarium pada Wanita yang Kerja Malam
Diera modern dimana tuntutan hidup dan kerja yang meningkat memaksa pekerja kantoran bekerja tidak hanya siang hari bahkan harus lembur di malam hari. Tak terkecuali para pekerja wanita. Sepintas lalu sepertinya hanya masalah waktu tidur tetapi bekerja shift malam bukan hanya sekadar merubah waktu tidur Anda, tetapi juga dapat meningkatkan berbagai risiko penyakit, seperti obesitas atau serangan jantung. Bahkan dapat meningkatkan risiko kanker ovarium pada wanita.
Hal tersebut berdasarkan hasil penelitian oleh para ilmuwan dari Fred Hutchinson Cancer Research Center di Seattle yang dipublikasikan dalam jurnal Occupational and Environmental Medicine. Peneliti menemukan bahwa wanita yang bekerja shift malam mungkin berada pada risiko yang lebih tinggi terhadap kanker ovarium.
Penelitian tersebut melibatkan 3.322 wanita, dimana 1.101 orang di antaranya memiliki bentuk umum dari kanker ovarium, sedangkan 389 orang memiliki bentuk kanker ovarium tahap awal. Wanita lain sisanya termasuk dalam kelompok pembanding yang sehat.
Sekitar seperempat hingga sepertiga wanita dalam setiap kelompok berbeda melaporkan bahwa dirinya kadang harus bekerja di malam hari beberapa kali, rata-rata dalam jangka waktu selama 2,7 hingga 3,5 tahun.
"Kami menemukan bahwa wanita yang bekerja shift malam terkait dengan risiko kanker ovarium hingga 24 persen dan 49 persen risiko terhadap tahap awal kanker ovarium," kata Dr. Parveen Bhatti, penulis studi tersebut, seperti dilansir Everyday Health, Jumat (15/3/2013).
Mengingat tingginya angka kematian di antara pasien dengan kanker ovarium, maka penting untuk mengidentifikasi faktor risiko kanker ovarium dalam upaya pencegahan penyakit. Para peneliti menjelaskan bahwa melatonin, hormon yang biasanya diproduksi di malam hari dan mengatur hormon reproduksi seperti estrogen, mungkin menjadi penyebab peningkatan risiko.
Melatonin menekan kadar estrogen, tetapi tidak diproduksi dalam keadaan minim cahaya seperti malam hari. Sehingga menurut penelitian tersebut, pekerja shift malam mengalami semacam pergeseran produksi hormon.
Menurut Sidney Kimmel Comprehensive Cancer Center, tingginya kadar estrogen berkaitan dengan peningkatan risiko kanker ovarium, yang mungkin menjadi salah satu alasan mengapa pekerja shift malam tampaknya berada pada peningkatan risiko kanker ovarium.
Masalah antara kerja shift malam dan kanker ovarium tidak hanya karena pergeseran hormon saja, tetapi juga merupakan efek lain dari kurang tidur. Jam tidur yang cukup dapat membantu mencegah berbagai kondisi kesehatan, termasuk diabetes, penyakit jantung,kegemukan, multiple sclerosis dan kanker payudara.
EmoticonEmoticon